Pages

Labels

Saturday 30 March 2013

Makalah ISBD



TUGAS INDIVIDU
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL
( Makalah Ini Ditunjukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Dasar )



Disusun Oleh :
IRWAN
F38007045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNG PURA
PONTIANAK
2009



KATA PENGANTAR


         



Dengan memanjatkan puij syukur kehadirat Allah Swt, atas rahmnat taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini, walaupun banyak rintangan yang penulis hadapi, Alhamdulillah tidak melunturkan semangat penulis dalam menyusun makalah ini. Makalah ini berjudul manusia sebagai mahluk sosial yang bertujuan agar kita mengetahui bagaimana perkembangan manusia sebagai mahluk sosial.
          Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Dasar yakni Bapak Drs. Andy Usman, M,Pd, dengan ketulusan dan keikhlasan hatinya yang selalu membimbing penulis dengan satu tujuan agar penulis kedepannya dapat berguna bagi masyarakat Bangsa dan Negara. Tidak lupa terima kasih juga penulis haturkan kepada teman-teman mahasiswa lainnya yang selalu mengisi masa luang penulis, tempat dimana penulis mengungkapkan permasalahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
          Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari kata dan penyusunanya, untuk itu kritik dan saran sangatlah penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
          Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Sekian Terima Kasih.
         

                                                                                            Pontianak,    Januari 2009

                                                                                             Penulis


DAFTAR ISI

Kata Pengantar                                                                        i
Daftar Isi                                                                                  ii
Bab 1        Pendahuluan                                                           1
A.   Latar Belakang                                                                                      1
B.   Masalah                                                                                                  2
C.   Tujuan                                                                                                     2
D.   Manfaat                                                                                                   2
Bab 2  Manusia sebagai Makhluk Sosial                                 3
A.   Pengertian                                                                                              3
B.   Pentingnya Hidup Bermasyarakat / Bersosialisasi                            5
C.   Terlahirnya sebagai Makhluk Sosial                                                    5
D.   Permasalahan Sosial di Lingkungan Sekitar                                      7
E.   Pendekatan dalam Motivasi Masalah Sosial                                       8
F.    Karakteristik Manusia sebagai Makhluk Sosial                                   9
Bab 3 Penutup                                                                           12
A.   Kesimpulan                                                                                             12
B.   Saran                                                                                                        12
Daftar Pustaka                                                                           13




BAB I
PENDAHULUAN

     A.   Latar Belakang 
           Masyarakat di Indonesia pada umumnya masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai tata krama sehingga dalam kehidupan sehari- hari masyarakat masih ada rasa gotong royong yang tinggi. Masyarakat yang memiliki budaya yang menjadi kebanggaan bangsa telah terbukti membawa masyarakat ini dikenal dengan sopan santun yang tinggi dan ramah.
Keinginan untuk memberikan ilmu pengetahuan sebanyak mungkin kepada rekan mahasiswa merupakan dorongan bagi kami untuk berbagi disamping penyelesaian tugas makalah kepada kami, Karena dalam kehidupan sehari – hari kita tidak lepas dari pengaruh orang lain. Ketika kita pergi ke kampus atau ketempat lain, kita tidak bisa seenaknya berpakaian menurut kehendak kita. Sehingga kita harus tunduk pada aturan atau kebiasaan yang wajar di masyarakat atau pun di dalam ruangan kampus. Dalam hal ini kami akan memberikan sedikit banyak penjelasan akan hal tentang manusia sebagai mahluk sosial. Dimana kami akan menjelaskan mengapa dan bagaimana interaksi manusia sebagai mahluk sosial.
Dalam Undang – Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 40 ayat 1 butir e dikemukakan bahwa: “Pendidikan dan tenaga kependidikan berhak memperoleh kesempatan menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas”. Pasal ini dipertegas oleh kewajiban pendidik dan tenaga kependidikan yang tertuang dalam Pasal 40 ayat 2 butir a yang menyatakan bahwa pendidik berkewajiban “menciptakan suasana yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis”.
 Sehingga interaksi belajar monolog dan komunikasi satu arah tidak lagi merupakan model pembelajaran semacam ini, karena sifatnya yang indoktrinatif dapat menghalang aktivitas dan kreativitas mahasiswa sehingga menjadikannya pribadi yang pasif.

      B.   Masalah
1.  Apa kah manusia sebagai makhluk sosial ?
2.  Siapa yang berperan sebagai makhluk sosial  ?
3.  Sejak kapan manusia sebagai makhluk sosial ?
4.  Di mana permasalahan manusia sebagai mahluk sosial ?
5.  Mengapa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial ?
6.  Bagaimana karekteristik  manusia sebagai makhluk sosial ?

     C.   Tujuan
Dalam hal ini agar kita bisa memahami apa pengertian manusia sebagai mahkluk sosial, siapa yang berperan sebagai makhluk sosial, kapan manusia di katakana sebagai makhluk sosial, dimana permasalahan manusia sebagai mahluk sosial, mengapa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, dan bagaimana karekteristik manusia sebagai makhluk sosial.

      D.   Manfaat
Pentingnya mempelajari manusia sebagai mahluk sosial supaya dapat menciptakan keharmonisasian manusia sebagai mahluk sosial yang lebih baik dan nantinya dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara dapat membangun dan memajukan pendidikan Indonesia yang bermutu tinggi dengan berdasarkan pancasila.


BAB II
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

A.   Pengertian
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa makan menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya. 
Selain sebagai mahluk pribadi, dalam diri manusia juga melekat hakekat tanggung jawab sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial, sunatullah bagi manusia bahwa satu dengan yang lain saling membutuhkan, karena tidak ada pemenuhan kebutuhan hidup manusia dapat mereka penuhi sendiri, satu dengan yang lain saling bergantung.
Dalam hal ini, tentunya dituntut adanya relasi antar sesama yang harmonis diantara semua pihak tersebut. Bagi seseorang yang telah memahami akan keberadaan dirinya tersebut ditengah-tengah masyarakat tentunya akan berperan aktif dalam setiap kesempatan dalam rangka membangun relasi dengan sesama tersebut.

Cooley memberi nama looking-glass self untuk melihat bahwa seseorang dipengaruhi oleh orang lain. Maka menurut Cooley diri seseorang memantau apa yang dirasakannya sebagai tanggapan masyarakat terhadapnya.

Cooley berpendapat bahwa looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap. Pada tahap pertama seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya. Pada tahap kedua seseorang mempunyai persepsi mengenai penilaian orang lain terhadap penampilannya. Pada tahap ketiga seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu.
Salah satu teori peranan dikaitkan dengan sosialisasi oleh teori George Herbert Mead. Mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara bertahap melalui unteraksi dengan anggota masyarakat lain. Menurut Mead pengembangan diri manusia ini berlangsung melalui beberapa tahap-tahap play stage, tahap game stage, dan tahap generalized other.

Menurut Mead setiap anggota baru masyarakat harus mempelajari peranan-peranan yang ada dalam masyarakat. Sosialisasi adalah suatu proses dimana didalamnya terdapat pengambilan peranan (role taking). Dalam proses ini seseorang belajar untuk mengetahui peranan yang harus dijalankannya serta peranan yang harus dijalankan orang lain. Melalui penguasaan peranan yang ada dalam masyarakat ini seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain.

Dari uraian pendapat diatas, dapat kami simpulkan bahwa yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia itu tidak bisa hidup sendiri, pasti membutuhkan  orang lain, dari lahir sampai mati juga tetap memerlukan bantuan dari orang lain (tidak terbatas pada keluarga/saudara/teman) karena itu manusia diciptakan berpasangan dan berbeda-beda untuk saling melengkapi dan menolong.

B.   Pentingnya Hidup Bermasyarakat / Bersosialisasi
Pentingnya manusia untuk hidup bermasyarakat karena manusia adalah makhluk sosial, mereka berinteraksi dengan orang lain. Tidak selamanya interaksi itu berjalan dengan baik, terkadang menimbulkan hal-hal lain yang negatif. Dalam hubungan antar anggota dan kelompok masyarakat, kita sering dihadapkan dengan perbedaan-perbedaan.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena beberapa alasan, yaitu:
·         Manusia tunduk pada aturan, norma sosial
·         Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
·         Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
·         Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia
·         manusia itu di tuntut untuk saling membutuhkan, satu sama lain.

C.   Terlahirnya sebagai Makhluk Sosial
Dalam kehidupan sehari - hari kita tidak lepas dari pengaruh orang lain. Selama manusia hidup ia tidak akan lepas dari pengaruah masyarakat, di rumah, di sekolah, dan di lingkungan yang lebih besar manusia tidak lepas dari pengaruh orang lain.  Oleh karena itu manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, yaitu makhluk yang didalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh orang lain dan manusia itu di tuntut untuk saling membutuhkan, satu sama lain.

Manusia dikatakan sebagai mahluk sosial, juga dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain.
Manusia dikatakan juga sebagai makhluk sosial, karena manusia tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Ketika bayi lahir, ia memerlukan pertolongan manusia lainnya. Bayi sama sekali tidak berdaya ketika ia lahir, ia tidak bisa mempertahankan hidupnya tanpa pertolongan orang lain. Begitu juga halnya Bagaikan penumpang kapal (kapal jaman dulu, yang belum canggih), ada yg di atas (tribun) dan ada yang di bawah. Kalau penumpang yang di bawah perlu air, maka ia bakal naik ke atas, dan ini berarti harus melewati penumpang lainnya. Kalau penumpang lain keberatan dilewati penumpang yang bawa - bawa wadah air naik - turun, maka bisa - bisa penumpang bawah tadi ambil jalan pintas: melobangi dinding kapal saja, tidak usah naek - turun lantai dan pakai dicemberutin penumpang lainnya lagi. Lalu apa yg terjadi, kalau demikian?kapal akan karam. Berbeda dengan hewan, jerapah misalnya, ketika binatang ini lahir hanya dalam hitungan menit ia sudah bisa berdiri tegak dan berjalan mengikuti induknya. Karena untuk mempertahankan hidupnya hewan dibekali dengan insting yang dibawa sejak lahir yang diperoleh bukan melalui proses belajar.
Manusia berbeda dengan hewan, manusia sangat terbatas. Ketika bayi lahir misalnya, ia hanya memiliki insting menangis. Manusia memiliki potensi akal untuk mempertahankan hidupnya. Namun potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang bila ia hidup dan belajar di tengah-tengah manusia.

D.   Permasalahan Sosial di Lingkungan Sekitar
Permasalahan sosial ini akan diklasifikasikan ke dalam tiga aspek, yaitu masalah sosial dalam lingkup lokal, masalah sosial dalam lingkup nasional, dan masalah sosial dalam lingkup internasional.
·         Masalah–masalah sosial dalam lingkup lokal adalah masalah–masalah yang dialami oleh seseorang maupun sekelompok orang dalam interaksinya dengan orang lain atau masyarakat. Masalah–masalah sosial ini dapat berupa, kemiskinan, kejahatan atau kriminalitas, kenakalan remaja, masalah keluarga, pengangguran, pelnggaran terhadap norma–norma masyarakat, dan sebagainya.
·         Masalah–masalah sosial dalam lingkup nasional adalah masalah–masalah sosial yang dialami oleh sekelompok orang atau masyarakat dalam suatu wilayah tertentu. Namun akibatnya akan dirasakan oleh seluruh bangsa dalam suatu wilayah negara. Sebagai contoh, masalah kemiskinan, pengangguran, kependudukan, lingkungan, konflik sosial yang akan berakibat pada perpecahan bangsa atau disintegrasi bangsa.
·         Masalah–masalah sosial dalam lingkup internasional adalah masalah–masalah sosial yang terjadi dalam suatu wilayah negara, namun  akibatnya akan dirasakan oleh negara-negara lain. Jadi bukan hanya negara yang bersangkutan saja yang akan merasakan akibatnya, tapi juga akan berdampak lebih luas sampai ke negara–negara lain. Masalah–masalah dalam lingkup internasional ini misalnya, masalah lingkungan, terorisme, dan sebagainya.

Apabila kita cermati lebih jauh, maka sebetulnya antara masalah sosial yang satu dengan masalah sosial yang lain itu saling berkaitan, karena dari masalah yang satu bisa menimbulkan masalah yang lain. Selain itu antara masalah sosial dalam lingkup lokal, nasional, dan internasional pun juga saling berkaitan. Artinya masalah sosial dalam lingkup lokal bisa menjadi masalah nasional, dan masalah sosial dalam lingkup nasional pada suatu saat bisa menjadi masalah sosial dalam lingkup internasional.

E.   Pendekatan dalam motivasi Masalah Sosial
Ada beberapa pendekatan yang digunakan untuk memecahkan permasalahan sosial yang terjadi dalam masyarakat, yaitu:
·         Pendekatan ekologi
·         Pendekatan sistem
·         Pendekatan interdisipliner / multidisipliner
Konsep motivasi yang dijelaskan oleh suwanto (2001:150) adalah sebagai berikut :
1.    Model Tradisional
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja meningkat perlu diterapkan sistem insentif dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai yang berprestasi.
2.    Model Hubungan Manusia
Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerjanya meningkat adalah dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting.
3.    Model Sumber Daya Manusia
Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti.
Manusia sebagai mahluk sosial di karnakan dalam kehidupannya manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain. Secara langsung ataupun tidak langsung, kita akan selalu membutuhkan keberadaan orang lain, biarpun dia hanya seorang tukang ojek (apalagi kalau lagi hujan dan becek) makanya setiap orang harus berinteraksi sosial dengan lingkungannya.

F.    Karakteristik Manusia sebagai Makhluk Sosial
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa pada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:
·         Dorongan untuk makan
·         Dorongan untuk mempertahankan diri
·         Dorongan untuk melangsungkan jenis
Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan social untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari:
·         Permainan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan
·         Penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja manusia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas didalam ikatan  kelompok tetapi juga terjadi didalam khidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri melalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubungannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
·         Tekanan emosional
ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.
·         Harga diri yang rendah
Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih sayang orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
·         Isolasi sosial
Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis.

Adapun teori – teori yang menyatakan bahwa manusia sebagai mahluk sosial yaitu:
    1. Teori Motivasi Klasik
Frederik Winslow Taylor yang mengemukakan teori motivasi klasik, teori ini berpendapat bahwa manusia mau berkerja giat untuk dapat memenuhi kebutuhan fisik/biologisnya, berbentuk uang atau barang dari hasil kerjanya.
    1. Teori Hierarki Kebutuhan
Abraham Maslow yang mengemukakan teori hierarki kebutuhan, teori ini berpendapat bahwa seseorang mau bekerja karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan dan kebutuhan yang diinginkan seseorang itu berjenjang.
Manusia pada hakekatnya adalah mahluk sosial, sehingga mereka mempunyai kebutuhan sosial sebagai berikut :
1.  Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain
2.  Kebutuhan akan perasaan dihormati
3.  Kebutuhan untuk berprestasi
4.  Kebutuhan untuk ikut serta



BAB III
PENUTUP

      A.    Kesimpulan 
         Manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial karena manusia tunduk pada aturan dan norma sosial,perilaku manusia mangharapkan suatu penilaian dari orang lain,manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain dan potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia atau pun didalam masyarakat.

      B.   Saran
Mudah - mudahan dengan membaca dan mengerti apa isi kandungan makalah ini, maka diharapkan kepada rekan mahasiswa agar dapat lebih memahami tentang kedudukan manusia sebagai makhluk sosial. Sehingga nantinya tercipta keselarasan, keharmonisan dan keserasian antar manusia sebagai makhluk sosial.









DAFTAR PUSTAKA

Setiadi. E. M, Hakam. Kama. A, Effendi. R, (2005). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar: Kencana, Bandung
Caray . (2008). Konsep dan teori Motivasi. blogspot/com.